Ini adalah Interview T.O.P di “Haru Hana” Mazagine Jepang.
Jika kau menganalisa kepribadianku, kupikir aku lebih kepada tipe yang serius, bukan tipe yang cerah dan ceria. Tapi ketika aku membaca naskah film ini, Aku mulai berpikir karena film ini bercerita tentang seseorang dimasa remajanya, tidak bisa menghabiskan waktu seperti yang seharusnya remaja lakukan? Mengerti tentang cerita yang menyakitkan, dan kekosongan akibat perang, Aku mulai berpikir betapa beruntungnya aku bisa hidup di masa sekarang. Aku harap penampilanku bisa membuat generasi muda tertarik pada film ini, Aku bisa membagikan kebahagiaan yang kurasakan dengan mereka dan aku juga ingin memberikan pesan bagi mereka untuk ‘hidup dengan semangat’.”
“Sulit menjelaskan ini dengan kata-kata, tapi kupikir cukup mirip dengan sisi sensitifku yang tidak pernah kutunjukkan apda siapapun. Lebih dari itu, Jangbeom adalah tipe yang selalu berpikir dan khawatir tentang semua hal, dan ia juga menulis surat untuk ibunya di kota kelahirannya. Karena aku selalu menulis apa yang kurasakan dalam lirik, aku merasa kepribadian Jangbeom cukup mirip denganku. Tapi karena aku tidak hidup di masa perang, aku harus membaca banyak hal tentang amsa itu dan juga melihat foto tentara untuk mengerti jalan pikiran Jangbeom. Tentu saja aku mengumpulkan banyak informasi tentnag itu tapi aku memberikan usaha keras di bagian emosional jadi aku bias lebih dekat dengan peranku.”
“Sulit menjelaskan ini dengan kata-kata, tapi kupikir cukup mirip dengan sisi sensitifku yang tidak pernah kutunjukkan apda siapapun. Lebih dari itu, Jangbeom adalah tipe yang selalu berpikir dan khawatir tentang semua hal, dan ia juga menulis surat untuk ibunya di kota kelahirannya. Karena aku selalu menulis apa yang kurasakan dalam lirik, aku merasa kepribadian Jangbeom cukup mirip denganku. Tapi karena aku tidak hidup di masa perang, aku harus membaca banyak hal tentang amsa itu dan juga melihat foto tentara untuk mengerti jalan pikiran Jangbeom. Tentu saja aku mengumpulkan banyak informasi tentnag itu tapi aku memberikan usaha keras di bagian emosional jadi aku bias lebih dekat dengan peranku.”
“Tentu saja aku mengenakan make up untuk membuat wajahku lebih gelap, tapi karena pewarnanya menggunakan alkohol, menyakitkan ketika kau menggunakannya. Karena kami memfilmkannya saat musim dingin, semua orang melalui saat yang sulit tidak hanya secara fisik tapi juga mental. Saat itu BigBang melakukan tur Jepang, jadi aku terus berpindah dari panggung yang ceria ke layar perang yang kejam dan jahat. Tapi karena aku sudah terlalu cinta dengan Jangbeom, aku tetap takut ketika berada dalam ledakan, perasaan kesepian karena terpisah dengan keluarga, sepertinya semua itu masih tersisa dalam diriku hingga saat ini.”
“Karena biasanya aku hanya bermain dengan para pria jadi ketika ada aktris wanita aku merasa malu, tapi sekarang aku sudah melupakannya (tersenyum). Karena para senior selalu memperlakukanku dengan baik, tiap hari kami makan atau minum bersama, tentu saja itu menjadi kenangan yang indah. Tapi karena semua orang disana, termasuk Sangwoo hyung telah berkeluarga, saat aku melihat mereka menelepon ke rumah pertama kali, aku merasa aku juga ingin menikah. Bukan karena aku merasa tenang sekarang, tapi kupikir ketika kau memiliki sebuah keluarga sendiri itu adalah hal yang keren. Aku masih menikmati pekerjaanku sekarang jadi aku belum merencanakan pernikahan apapun (ketawa) tapi kupikir dengan memiliki pemikiran seperti ini kurasa aku sudah sedikit bertambah dewasa.”
Source: 탑갤 | 비타민GD@bbvipz
Translated by: Winalicious@BBVIP.net
Magazine scanned by: verdad @ DCTOP
Translated by: Winalicious@BBVIP.net
Magazine scanned by: verdad @ DCTOP
via: VIPIndonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar